Meeting dengan Jurusan tentang Database Alumni

SIGN UP

Rapat dengan jurusan tgl 15 Agustus kemaren dipersiapkan rekan Mei dari bulan yang lalu. Agendanya membahas tentang Database Alumni, dalam rangka gagasan bagaimana database alumni ini ada manfaatnya bagi Jurusan Arsitektur untuk menganalisa lulusan lulusan yang ada, agar tidak sekedar sebatas list data alumni tok.

Demi agenda ini Mei mengambil cuti kantor dua hari. Hari sebelumnya, setengah harian Mei mempersiapkan bahan presentasi yang akan disodorkan dipertemuan itu. Isinya rekomendasi serta materi apa yang akan dilakukan demi pengembangan database alumni di jurusan.

Sayangnya setelah mendengar bahasan dari pihak Jurusan, apa yang telah kita persiapkan itu menjadi mentah tidak berguna untuk dipresentasikan.

Yang dibahas dari pihak Jurusan ternyata tentang interface, layout dari situs UIArch. Font yang terlalu kecil, layout dengan contoh kopas situs lain, layout yg begini harusnya kayak yang begono (kopas dr situs lain) dsb.nya

Sama sekali bukan tentang bagaimana kedepan mempersiapkan disain dan struktur database alumni yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan analisis dunia ajar mengajar di jurusan arsitektur.

Sembari mengangguk ngangguk binun mendengar masukan yang cukup panjang lebar itu tentang bagaimana situs UIArch ini jadi bagus menurut Jurusan, terkenang puluhan tahun silam lalu saat jadi arsitek di jakarta... mas Monchu saya mau bikin rumah atepnya kayak yg dimajalah ini, jendelanya kayak yang ini, nanti ruang tamunya kayak ini ... pokoke kayak2 ... dalam hati elu mau jasa arsitek ato mau tukang gambar :)

Karena binun mau membicarakan apa, sekedar guyon untuk masukan situs UIArch seperti yang diharapkan tinggal menyediakan dana $AUD 30,000 semua joss beres :) Situs itu butuh lintas disiplin, web designer, user interface architect, copy writer, graphic designer, web developer dan web master. Atau pakai lulusan binus yang baru lulus mereka mampu mendisain situs yang canteek canteek ...

Situs UIArch

Kategori situs UIArch ini masuk kedalam kategori Educational Website (E-Learning, Vlog, Podcast) dan Communication Website (Facebook, LinkedIN, Instagram). Kedua bentuk kategori ini pada umumnya basisnya adalah User Generated Content.

Selain itu situs ini digagas dengan model Open Source, yaitu dikelola dikerjakan secara kolaborasi sesama alumni, tidak dibawah institusi formal apapun.

Kalau ada alumni yang merasa font yang dipakai kecil, selama alumni ybs mengerti CSS, HTML maka akan akan kita beri akses untuk modifikasi ukuran fontnya. Kalau ada alumni yang ingin layoutnya begono dan begini, selama ybs menguasai php framework, dan bahasa program PHP welcome akan diberi akses untuk modifikasi layoutnya... dst.nya

Ini yang disebut dari Alumni untuk Alumni. Kita tidak menerima model omdo. Punya ide kerjakan sendiri.

Meeting Follow-up

Tidak ada yang bisa difollow up disini. Selama pihak Jurusan belum bisa memberikan ide apa saja struktur database yang mereka inginkan, maka tidak banyak yang bisa dibantu. Paling maksimal output sementara adalah kita mencatat catat daftar alumni, namanya, angkatannya, kantornya dimana ... itu saja.

Walau hasil rapat sangat mengecewakan, apresiasi tinggi untuk rekan Kim Mei yang mengorbankan cuti dua hari untuk mempersiapkan bahan presentasi dan Toga yang meluangkan waktu mengantar pulang pergi kebayoran depok ...

Apapun dari sisi positif masukan agar lulusan arsitek bisa menjadi professional di profesi apapun, mungkin usulan dibawah ini bsa menjadi bagian dari kurikulum mahasiswa.

Bagaimana membahas materi agenda suatu rapat formal

Pelajari dengan teliti subyek dari agenda rapat

Membudayakan bahasan yang selalu berada dalam alur konteks agenda meeting.

Mengerti untuk memformulasikan masalah, alternatif solusi dan exit strategy.

Membaca banyak referensi sebelum membicarakan suatu gagasan

Kalau membahas suatu materi yang diluar profesinya, baca dulu referensi yang terkait. Misal mengenai website, kategori web site itu apa apa saja, apa modelnya dst.nya

Bertanya, bertanya dan bertanya. Bertanya bukan menunjukkan kita bodoh, tetapi dengan bertanya kita tidak akan menyimpulkan sesuatu materi yang kita belum mengerti.

Menghindarkan kata2 ... masalahnya mas, susahnya, tapi susahnya ... meeting itu gunanya untuk membicarakan solusi bukan mengumpulkan masalah dan susah susah.

Semoga bermanfaat,

Monchu

Internet Consultant

Pondok Karya 16 Agustus 2019

More posts