Kupi Pes
Sudah waktunya kita menghentikan kebiasaan kupi pes (copy paste) setiap info yang beredar disosial media, kecuali info itu memang bermanfaat, absah dan telah dire-check terlebih dahulu.
DiInternet ada banyak blogger2 bayaran untuk menaikkan traffic suatu situs. Artikel dari blogger bayaran ini isinya tidak terlalu dipermasalahkan oleh yang bayar, syaratnya hanya harus berbeda dan tidak boleh mengambil dari artikel yang sudah ada diInternet.
Nah, topik2 yang berkaitan dengan kesehatan, kecantikan, makanan merupakan topik yang cenderung diklik oleh pembaca dan besar kemungkinan URL address artikel ybs diviralkan diInternet. Semakin banyak yg memviralkan URL artikel semakin bertambah traffic diserver tsb. Jumlah traffic disuatu web server ini yang menjadi dasar untuk dijual ke pengiklan diInternet.
Masalahnya banyak isi artikel blogger blogger bayaran ini sampah karena tidak berdasarkan kereferensi yg valid, terutama mengenai topik kesehatan.
Lebih parah lagi bila artikel diterjemahkan dari blogger luar yang ngawur, isinya ditambah tambah menjadi semakin ngawur ndak keruan.
Topik yang digandrungi juga kaitan agama dengan kesehatan. Ada posting yang mengatakan rajin baca kitab suci akan mematikan sel kanker. Ingat tentang issue vaksin bagi bayi itu haram? Bayangkan siapa yang mau bertanggung jawab disaat banyak anak balita yang terkena wabah akibat tidak divaksin? Risiko nyawa disini yang dipertaruhkan.
Di Internet banyak informasi yang bermanfaat selama kita bisa mencari referensi yang dapat dipercaya. Tapi ini beberapa acuan yang perlu dipegang sebelum kupi pes ria:
- Selalu skeptik terhadap informasi apapun yang dibaca.
Lakukan quick research diInternet melalui Search Engines. Bila ada artikel tentang sebab pengecilan otak, recheck info tersebut dengan memasukkan kata kunci semisal "the cause of brain shrinks" di Google Search.
- Bila tidak menguasai materi suatu artikel dan malas untuk melakukan validasi, sebaiknya jangan pula memviralkan artikel tersebut walaupun seolah isinya sekilas adalah info yang benar.